Jember, bedadung.com -- Kampung ini siaga lawan Covid-19. Warga yang datang akan diperiksa dan disediakan sembako untuk warga yang jalani isolasi mandiri. Dengan membuat portal untuk pemeriksaan bagi pengunjung yang masuk wilayah mereka. Selain itu terdapat lumbung pangan yang cukup bagi warga yang memerlukan isolasi mandiri.
Gotong royong telah terbukti menjadi kata kunci sukses Bangsa Indonesia. Kali ini pun, gotong royong menjadi kata kunci sukses untuk selamat bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19.
Gotong royong menghadapi virus itu diwujudkan dengan Kampung Tangguh Covid-19. Kampung itu diantaranya di RW 10 Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, dan di RW 15 Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.
Bupati Jember, dr. Faida, MMR., pun meninjau kampung tersebut dan mengatakan bahwa kampung tersebut bisa menjadi contoh bagi kampung lain dalam menghadapi persoalan bersama.
“Atas dasar semangat dan kesadaran warga serta leadership yang baik dari para Ketua RT RW dan Dasawisma, terciptalah kampung tangguh,” kata bupati di RW 10 Kelurahan Jember Lor, Selasa, 26 Mei 2020.
Mereka juga mengatur mlijo atau pedagang kebutuhan pokok keliling. Ada tiga mlijo yang bertugas melayani kebutuhan rumah tangga warga.
“Sehingga masyarakat tidak perlu pergi ke pasar,” ungkap bupati didampingi Dandim 0824, Letkol Inf. La Ode M Nurdin, dan Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono.
Bahkan di RW 10 Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, kampung tangguh itu membuat aplikasi yang menjadi sarana komunikasi sampai 500 orang.
“Kalau jaman dulu pakai kentongan, sekarang pakai aplikasi. Sudah namanya RW jaman now,” tutur bupati.
Pemerintah Kabupaten Jember mengapresiasi kampung tangguh tersebut, dan berharap bisa menjadi contoh bagi kampung lainnya. “Gotong royong adalah kunci sukses bangsa Indonesia,” pungkas bupati. (*)
Gotong royong telah terbukti menjadi kata kunci sukses Bangsa Indonesia. Kali ini pun, gotong royong menjadi kata kunci sukses untuk selamat bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19.
Gotong royong menghadapi virus itu diwujudkan dengan Kampung Tangguh Covid-19. Kampung itu diantaranya di RW 10 Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, dan di RW 15 Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.
Bupati Jember, dr. Faida, MMR., pun meninjau kampung tersebut dan mengatakan bahwa kampung tersebut bisa menjadi contoh bagi kampung lain dalam menghadapi persoalan bersama.
“Atas dasar semangat dan kesadaran warga serta leadership yang baik dari para Ketua RT RW dan Dasawisma, terciptalah kampung tangguh,” kata bupati di RW 10 Kelurahan Jember Lor, Selasa, 26 Mei 2020.
Mereka juga mengatur mlijo atau pedagang kebutuhan pokok keliling. Ada tiga mlijo yang bertugas melayani kebutuhan rumah tangga warga.
“Sehingga masyarakat tidak perlu pergi ke pasar,” ungkap bupati didampingi Dandim 0824, Letkol Inf. La Ode M Nurdin, dan Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono.
Bahkan di RW 10 Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, kampung tangguh itu membuat aplikasi yang menjadi sarana komunikasi sampai 500 orang.
“Kalau jaman dulu pakai kentongan, sekarang pakai aplikasi. Sudah namanya RW jaman now,” tutur bupati.
Pemerintah Kabupaten Jember mengapresiasi kampung tangguh tersebut, dan berharap bisa menjadi contoh bagi kampung lainnya. “Gotong royong adalah kunci sukses bangsa Indonesia,” pungkas bupati. (*)