Jember, bedadung.com -- Santri tak mudik dapat bantuan dari Bupati Jember. Ada sekitar 962 santri yang berada di Jember. Mereka rela tak mudik lebaran karena patuh terhadap himbauan pemerintah agar terhindar dari penularan Covid-19.
Bupati Jember, dr. Faida MMR. memberikan bantuan paket sembako dan uang tunai.
Santri terbanyak berasal dari Kebumen, yang berjumlah 139 santri. selebihnya dari Banjarnegara, Brebes dan beberapa wilayah lain.
Bupati juga telah melakukan panggilan Video Call dengan buapti Kebumen yaitu KH. Yazid Mahfudz.
Bupati juga menitipkan anak-anak Jember pada Bupati Kebumen. “Kita semua gotong royong bersama-sama agar Covid-19 ini cepat berakhir,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kebumen juga berkesempatan menyampaikan terima kasih kepada Bupati Jember telah memberikan bantuan. “Terima kasih ibu. Saya juga punya saudara di pesantren Jember,” ujarnya.
Sementara itu, Rohim Junaidi menyatakan dirinya tidak pulang demi kepentingan bersama untuk memutus penularan.
“Memutus penularan yang dapat terjadi di perjalanan. Saya memilih kepentingan bersama, supaya tidak terjadi buntut penularan lagi,” kata santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Raden Rahmat, Talangsari, Kaliwates ini.
Pemuda asal Donggala, Palu, ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Jember Faida atas bantuan yang diberikan. Ia juga menitip salam untuk keluarganya di rumah.
“Terima kasih kepada Bupati Jember dan semua jajarannya, dan salam untuk keluarga saya. Maaf belum bisa mudik di rumah karena situasi yang tidak memungkinkan,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan Bupati Faida berupa beras 5 kg, minyak 2 liter, dan gula 1 kg. Serta uang sebesar Rp. 100 ribu.
Bupati Jember, dr. Faida MMR. memberikan bantuan paket sembako dan uang tunai.
Santri terbanyak berasal dari Kebumen, yang berjumlah 139 santri. selebihnya dari Banjarnegara, Brebes dan beberapa wilayah lain.
Bupati juga telah melakukan panggilan Video Call dengan buapti Kebumen yaitu KH. Yazid Mahfudz.
Bupati juga menitipkan anak-anak Jember pada Bupati Kebumen. “Kita semua gotong royong bersama-sama agar Covid-19 ini cepat berakhir,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kebumen juga berkesempatan menyampaikan terima kasih kepada Bupati Jember telah memberikan bantuan. “Terima kasih ibu. Saya juga punya saudara di pesantren Jember,” ujarnya.
Sementara itu, Rohim Junaidi menyatakan dirinya tidak pulang demi kepentingan bersama untuk memutus penularan.
“Memutus penularan yang dapat terjadi di perjalanan. Saya memilih kepentingan bersama, supaya tidak terjadi buntut penularan lagi,” kata santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Raden Rahmat, Talangsari, Kaliwates ini.
Pemuda asal Donggala, Palu, ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Jember Faida atas bantuan yang diberikan. Ia juga menitip salam untuk keluarganya di rumah.
“Terima kasih kepada Bupati Jember dan semua jajarannya, dan salam untuk keluarga saya. Maaf belum bisa mudik di rumah karena situasi yang tidak memungkinkan,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan Bupati Faida berupa beras 5 kg, minyak 2 liter, dan gula 1 kg. Serta uang sebesar Rp. 100 ribu.