Jember, bedadung.com -- Kini pemeriksaan Lab. Covid-19 di Jember bisa lebih cepat. Bupati Jember, dr. Faida, MMR., melakukan pengecekan laboratorium pemeriksaan sampel Covid-19 di RS dr. Soebandi Jember pada hari Senin.
Dalam penjelasannya, bupati menyebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember menambahkan alat khusus untuk mempercepat pemeriksaan.
“Sekali test swab bisa seratus sampel, dalam jangka waktu kurang lebih enam puluh menit,” ungkap bupati di sela-sela kunjungannya.
Alat tersebut juga bisa mengurangi antrian pemeriksaan sampel, yang biasanya dikirim ke Surabaya.
Percepatan itu juga bakal mampu mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran virus yang kali pertama diketahui di Provinsi Wuhan, China.
Pemeriksaan menggunakan alat ini bisa untuk orang tanpa gejala (OTG) maupun orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Sebelumnya, RSD dr. Soebandi memiliki alat pemeriksaan yang ditujukan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pantauan (ODP).
Lebih jauh bupati mengungkapkan, untuk pemeriksaan tersebut diberlakukan prosedur standar operasional. Standar sebelumnya juga diperbaiki.
“Walaupun tidak distandarkan skala nasional, khusus Kabupaten Jember, kita tambahkan dalam SOP untuk pasien OTG yang mempunyai kontak erat,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, RSD dr Soebandi Jember ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 dari luar Jember.
Selain memiliki alat pemeriksaan tersebut, RSD dr Seobandi juga memiliki ruang isolasi bagi perawatan pasien positif Covid-19. (hms)
Dalam penjelasannya, bupati menyebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember menambahkan alat khusus untuk mempercepat pemeriksaan.
“Sekali test swab bisa seratus sampel, dalam jangka waktu kurang lebih enam puluh menit,” ungkap bupati di sela-sela kunjungannya.
Alat tersebut juga bisa mengurangi antrian pemeriksaan sampel, yang biasanya dikirim ke Surabaya.
Percepatan itu juga bakal mampu mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran virus yang kali pertama diketahui di Provinsi Wuhan, China.
Pemeriksaan menggunakan alat ini bisa untuk orang tanpa gejala (OTG) maupun orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Sebelumnya, RSD dr. Soebandi memiliki alat pemeriksaan yang ditujukan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pantauan (ODP).
Lebih jauh bupati mengungkapkan, untuk pemeriksaan tersebut diberlakukan prosedur standar operasional. Standar sebelumnya juga diperbaiki.
“Walaupun tidak distandarkan skala nasional, khusus Kabupaten Jember, kita tambahkan dalam SOP untuk pasien OTG yang mempunyai kontak erat,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, RSD dr Soebandi Jember ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 dari luar Jember.
Selain memiliki alat pemeriksaan tersebut, RSD dr Seobandi juga memiliki ruang isolasi bagi perawatan pasien positif Covid-19. (hms)