(Madiun) – Pelajar SMK Model/Rujukan PGRI 1 Mejayan, Kabupaten Madiun, berhasil membuat mobil listrik. Kendaraan berdaya 12 volt yang hampir seluruh komponennnya diproduksi pihak sekolah ini diperuntukkan untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya bidang kuliner bagi warga 72 desa yang menjadi mitra lembaga pendidikan tersebut.
Berdasarkan tujuan itu, mobil didesain layaknya etalase. Bagian dashboard dibuat rata yang dapat digunakan sebagai meja untuk memajang barang dagangan. Sedangan boks belakang kanan dan kiri dibentuk seperti jendela yang bagian penutupnya dapat digeser. Bagian ini dapat untuk memajang komoditas dagangan.
Sedangkan di bagian depan mobil dibuat dengan bahan yang transparan agar konsumen bisa melihat barang atau makanan yang dijual.
Kepala SMK Model/Rujukan PGRI 1 Mejayan, Sampun Hadam, mengatakan ide awal pembuatan mobil listrik itu dari ‘sepeda cinta’ yang sempat booming beberapa tahun lalu. Namun, tenaga pemutar roda disesuaikan dengan teknologi terbaru yakni motor listrik. “Akhirnya, kami memutuskan membuat mobil UMKM ini,” ujar Sampun, Jumat, 3 Juli 2020.
Proses pembuatan dijalankan selama sebulan sejak pertengahan Mei hingga pertengahan Juni 2020. Enam siswa dari jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro didapuk mengerjakan program itu. Beberapa guru pembimbing juga dilibatkan. “Ini bagian dari tugas sekolah dan inovasi para siswa,” kata Sampun.
Salah seorang siswa yang terlibat dalam pembuatan mobil listrik, Febri Aryatama, menuturkan pekerjaan paling sulit adalah di bagian kelistrikan terutama untuk menyesuaikan putaran motor dengan daya listrik. Setelah ditemukan perbandingan yang dinilai pas, mobil listrik UMKM memiliki kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.
“Pengisian baterai membutuhkan waktu selama tiga jam dan dapat menempuh jarak sekitar 90 kilometer,” ujar siswa jurusan Teknik Mesin ini. (*)
Berdasarkan tujuan itu, mobil didesain layaknya etalase. Bagian dashboard dibuat rata yang dapat digunakan sebagai meja untuk memajang barang dagangan. Sedangan boks belakang kanan dan kiri dibentuk seperti jendela yang bagian penutupnya dapat digeser. Bagian ini dapat untuk memajang komoditas dagangan.
Sedangkan di bagian depan mobil dibuat dengan bahan yang transparan agar konsumen bisa melihat barang atau makanan yang dijual.
Kepala SMK Model/Rujukan PGRI 1 Mejayan, Sampun Hadam, mengatakan ide awal pembuatan mobil listrik itu dari ‘sepeda cinta’ yang sempat booming beberapa tahun lalu. Namun, tenaga pemutar roda disesuaikan dengan teknologi terbaru yakni motor listrik. “Akhirnya, kami memutuskan membuat mobil UMKM ini,” ujar Sampun, Jumat, 3 Juli 2020.
Proses pembuatan dijalankan selama sebulan sejak pertengahan Mei hingga pertengahan Juni 2020. Enam siswa dari jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro didapuk mengerjakan program itu. Beberapa guru pembimbing juga dilibatkan. “Ini bagian dari tugas sekolah dan inovasi para siswa,” kata Sampun.
Salah seorang siswa yang terlibat dalam pembuatan mobil listrik, Febri Aryatama, menuturkan pekerjaan paling sulit adalah di bagian kelistrikan terutama untuk menyesuaikan putaran motor dengan daya listrik. Setelah ditemukan perbandingan yang dinilai pas, mobil listrik UMKM memiliki kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.
“Pengisian baterai membutuhkan waktu selama tiga jam dan dapat menempuh jarak sekitar 90 kilometer,” ujar siswa jurusan Teknik Mesin ini. (*)
- Penulis: ND. Nugroho
- Editor: Ishomuddin