2.836 Titik Jadi Taget Safari Ramadhan Pemkab Jember
Bedadung.com | Arjasa -- Pemkab Jember mengadakan Safari Ramadhan pada hari kamis (22/1/2021) dengan sholat tarawih berjamaah di Masjid Baitur Rahmat Desa Biting Kecamatan Arjasa. Target lokasi Safari Ramadhan Pemkab Jember ada 2.836 titik.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Pemkab Jember melakukan santunan kepada anak yatim piatu dan menyumbangkan mushaf Al-quran ke takmir Masjid Baitur Rahman.
Pemkab Jember diwakili oleh Drs. Syafi’i, Msi. Sebagai Asisten I Bupati Jember. Dalam kesempatan itu, Syafi’i meyampaikan Safari Ramadhan ini adalah untuk meningkatkan keimanan dan juga mendekatkan Pemkab Jember dengan Masyarakat.
“Tujuan Safari Ramadhan bersama masyarakat ini untuk meningkatkan keimanan dengan menyemarakkan bulan suci Ramadhan.” Kata Syafi’i.
“Untuk Safari Ramadhan, Pemkab Jember menggerakkan seluruh SKPD yang ada untuk ikut menyemarakkan bulan ramadhan dengan mengikuti tarawih dan menyapa masyarakat langsung ke semua masjid, targetnya ada sekitar 2.836 titik.” Tambah Syafi’i.
“Syafi’i juga mengatakan, kita harus selalu menggunakan Prokes, sosialisasi dari 3M menjadi 5M, semua itu untuk berkolaborasi untuk Jember Bangkit, Jember Sukses” terang Syafi’i.
Sementara itu, Siti Maryam yang merupakan pendamping dari anak yatim yang bernama Bahrul Ulum (5 tahun) merasa senang berkat bantuan yang diterima. Ia tak menyangka jika yang memberikan bantuan itu langsung dari Pemkab Jember.
“Tadi diberitahu RW kalau adik Bahrul Ulum di undang untuk datang ke Masjid Masjid Baitur Rahmat Desa Biting” Terang Siti Maryam.
Ia juga mengatakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Bupati.
Pada kesempatan setelah sholat tarawih Syafi’i memohon maaf jika Bupati Jember H. Hendy Siswanto dan Gus Firjaun tidak bisa menyapa langsung dikarenakan ada rapat dengan Gubernur bersama Pangdam.
Melalui pidato tertulis yang dibacakan oleh Syafi’i, Bupati
Jember menyampaikan, tujuan untuk mendekatkan pemimpin dengan masyarakat, hal ini
baik dilakukan oleh pemimpin mulai dari Bupati sampai tingkat kepala desa harus
dekat dan terbiasa mendekatkan diri dengan masyarakat. Termasuk dengan tokoh
masyarakat dan tokoh agama, dengan kedekatan ini diharapkan adanya sikap
menghormati dan menghargai. (*)