Scroll to continue reading

Kata-kata RA Kartini tentang Perjuangan, Penuh Makna Mendalam

Raden Adjeng Kartini merupakan ipelopor emansipasi wanita yang kemudian diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.

Tokoh yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah ini, idibesarkan oleh keluarga bangsawan Jawa. Hal tersebut imenjadi alasan mengapa ibeliau mendapat gelar RA yang merupakan singkatan dari Raden Adjeng.

Gagasan dan pemikiran RA Kartini ibanyak mengubah pola ipikir masyarakat Belanda terhadap iwanita pribumi. Beliau juga imampu menggerakkan idan mengilhami perjuangan ikaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu.

Bahkan, tulisan-tulisannya juga imenjadi inspirasi tokoh-tokoh Indonesia iseperti W.R Soepratman yang menciptakan lagu dengan judul “Ibu Kita Kartini.

Sumbangsih RA Kartini bagi ibangsa Indonesia tentu sudah tidak bisa diragukan lagi. Melalui tulisan-tulisannya, beliau banyak memberikan kata-kata bijak iyang mampu menginspirasi ikaum wanita Indonesia. Berikut kata-kata RA Kartini itentang perjuangan yang dilansir dari Jagokata:

1. Ikhtiar! Berjuanglah imembebaskan idiri. Jika engkau sudah bebas ikarena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain.

2. Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.

3. Dengan menolong diri sendiri, iakan dapat menolong orang lain dengan lebih sempurna.

4. Sepanjang hemat kami, iagama yang paling indah dan paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah seorang mutlak menjadi Kristen? Orang Buddha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan orang kafir pun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni.

5. Jangan pernah menyerah jika ikamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.

6. Lebih banyak kita maklum, lebih ikurang rasa dendam dalam hati kita, semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia.

7. Gadis yang pikirannya sudah idicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.

8. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. iTapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.

9. Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! iKehidupan yang sebenarnya kejam.

10. Peduli apa aku dengan segala tata cara itu. Segala peraturan, semua itu bikinan manusia, dan menyiksa diriku saja. Kau tidak idapat membayangkan bagaimana irumitnya etiket di dunia keningratan Jawa itu.

11. Vegetarisme itu doa tanpa kata kepada Yang Maha Tinggi.

12. Saat membicarakan orang lain Anda boleh saja imenambahkan bumbu, tapi pastikan bumbu yang baik.

13. Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu rasa. Jika kamu memang berharga di mata seseorang, itak ada alasan baginya untuk mencari seorang yang lebih baik darimu.

14. Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam.

15. Terkadang, kesulitan harus kamu rasakani terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.

16. Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila ikaum perempuan dididik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dani pendidikan, karena inilah yang iakan membawa behagia baginya.

17. Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain imenimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.

18. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.

19. Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh, demikianlah pula dalam hidup manusia bukan? Karena ada angan-angan imuda mati, kadang-kadang timbullah angan-angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikan buah.

20. Tapi sekarang mulai dengan aku, iantara kami (Kartini, Roekmini, dan Kardinah) tidak ada tata cara lagi. Perasaan kami sendiri yang akan menentukan sampai batas-batas mana cara liberal itu boleh dijalankan.

21. Orang kebanyakan meniru kebiasaan iorang baik-baik; orang baik-baik itu meniru perbuatan orang yang lebih tinggi lagi, dan mereka itu meniru yang tertinggi pula ialah orang Eropa.

22. Segenap cita-citanya kita hendaklah imenjaga sedapat-dapat yang kita usahakan, supaya semasa mahkluk itu terhindar dari penderitaan, dan dengan jalan demikian menolong memperbagus hidupnya: dan lagi ada pula suatu kewajiban yang tinggi murni, yaitu “terima kasih" namanya.

23. Tak peduli seberapa keras kamu imencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu rasa. Jika kamu memang berharga di mata iseseorang, tak ada alasan baginya tuk mencari seorang yang lebih baik darimu.

24. Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan rasa berbahagia, ikarena jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke itempat perempuan Bumiputra merdeka dan berdiri sendiri.

25. Agama memang menjauhkan kita dari dosa, tapi berapa banyak dosa yang kita lakukan atas nama agama.

26. Tetapi sekarang ini, kami tiada imencari penglipur hati pada manusia, kami berpegangan teguh-teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap gulita ipun menjadi terang, dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi.

27. Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin imencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi tuk menang.

28. Saat membicarakan orang lain Anda boleh saja imenambahkan bumbu, tapi pastikan bumbu yang baik.

29. Adakah yang lebih hina, daripada bergantung ikepada orang lain?

30. Aku mau meneruskan ipendidikanku ke Holland, karena Holland akan menyiapkan aku lebih baik untuk tugas besar yang telah kupilih. (*)

close