Jembernews.com -- Alun-alun Jember -- 611 Pondok Pesantren di Jember jadi sumber daya luar Biasa. Hal itu dikatakan oleh Bupati Jember H. Hendy Siswanto saat membuka secara resmi kegiatan yang digelar di Alun-alun Kota Jember pada Jum'at sore, (23/04/2022).
Bupati Jember mengatakan bahwa Pasar Santri Ramadhan merupakan sebuah event yang menjadi wajah dan wadah kemandirian pesantren yang ada di Kabupaten Jember.
Event yang dikemas dengan nuansa ekonomi kreatif yang diharapkan bisa menjadi event wisata tahunan pertama di Indonesia yang dilaksanakan di Bulan Ramadan dengan keunikan di aspek halal tourism.
Kabupaten Jember adalah kabupaten di Jawa Timur yang memiliki jumlah Pondok pesantren terbanyak, kata H. Ir. Hendy Siswanto.
"Berdasarkan data dari Kementerian Agama ada sebanyak 611 Pondok Pesantren di Kabupaten Jember, dengan Jumlah santri yang bermukim sebanyak 12.381 orang santri. Ini tentu menjadi sumber daya luar biasa yang selain bisa menjadi pusat peradaban juga segmentasi yang berdaya secara ekonomi," katanya.
Untuk itu Jember Pasar Santri Ramadan tahun 2022 menurutnya hadir sebagai pelopor pembangkit kemandiran pesantren berbasis ekonomi syariah.
Ketua Panitia acara, Supianik, yang sekaligus Inisiator dari kegiatan Jember Pasar Santri Ramadan mengatakan, dalam even ini ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya, Pondok Pesantren Exibition, Festival Takjil, Umkm Kerajinan Muslim, Muslim Music Festival, Stakeholder Booth, Photospot dan Hangout Place.
"Tidak hanya itu dalam acara ini juga dihadirkan berbagai pelayanan gratis bagi masyarakat yaitu, Layanan adminduk, Layanan vaksinasi covid-19 dosis pertama, dosis kedua dan juga booster, Layanan Perizinan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Layanan digitalisasi UMKM," bebernya.
Dirinya juga berharapan, acara ini bisa dilaksanakan secara kontinyu, menjadi event tahunan di Kabupaten Jember. Karena Jember Pasar Santri Ramadan selain menjadi showcase produk dan program unggulan Pesantren di Jember, juga menjadi festival yang akan memberikan wawasan bahwa pondok pesantren juga menjadi pusat peradaban dan perekonomian syariah.
"Selain itu kegiatan ini juga dikemas dengan modern dan kreatif dengan tetap menonjolkan pertunjukkan budaya kabupaten Jember, yang diharapkan bisa menjadi multiplayer effect untuk kebangkitan ekonomi Jember pasca pandemi covid 19," katanya.
Acara ini diikuti 60 peserta yang terdiri dari Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) dan para pelaku UMKM.
"Target pengunjung selama 2 hari kegiatan sebanyak 20.000 pengunjung, yang tidak saja akan bertransaksi di stand-stand pameran, tapi juga transaksi di pelaku-pelaku usaha yang berada disekitaran alun-alun jember seperti PKL-PKL yang memang telah berada di area ini setiap harinya," ungkapnya.
Pengunjung berasal dari berbagai latar belakang mulai dari, muslim community, santri community, Keluarga, ASN, UMKM-community, driver online, pelajar dan juga mahasiswa.
"Dengan jumlah pengunjung tersebut estimasi transaksi yang diharapkan terjadi dalam event ini dengan estimasi 1 orang membelanjakan Rp.50.000 maka akan terjadi transaksi sebesar Rp.1 Milyar," ungkapnya.
Dirinya berharapan, acara ini mendapat dukungan dari berbagai pihak agar selanjutkan Kabupaten Jember dapat menggelar kegiatan Jember Pasar Santri Ramadan dengan skala lebih besar dengan manfaat yang diberikan lebih besar pula.
"Apa yang kami lakukan ini semata hanya untuk meninggalkan legacy bagi Kabupaten tercinta kabupaten Jember. Semoga semua yang kita upayakan dengan sunguh-sungguh ini bermanfaat dan bisa dicatat sebagai ibadah." tutupnya. (mon)